Klub Sepakbola Dilarang Menerima Dana Sponsorship Dari Situs Judi

Letak geografis yang sangat luas, peserta kompetisi yang cukup banyak terdiri dari 18 klub yang tersebar diseluruh pulau nusantara, membuat dana operasional klub sepakbola di tanah air permusimnya tidak bisa dibilang sedikit.

Dikutip dari halaman CNN Indonesia, M. Iriawan yang disapa Iwan Bule sempat menyampaikan akan memberikan subsidi sebesar 15 Miliar kepada seluruh klub peserta kompetisi Liga 1 musim 2020. Iwan Bule menyampaikan hal itu pada saat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI.

Sebagai klub profesional, seharusnya klub peserta Liga 1 mampu mencari serta melobi perusahaan swasta agar mau memberikan dana sponsorhip mengingat dana dari pemerintah daerah (APBD) tidak diperbolehkan lagi diberikan.

Diantara 18 klub peserta Liga 1, memang ada beberapa diantaranya mereka yang memiliki finansial bagus yang bersumber dari dana sponsorship merek kenamaan, sebagai contoh Persib Bandung.

Untuk kompetisi Liga 1 musim 2020, Persib Bandung tercatat memiliki 12 penyumbang dana sponsorship.

Dikutip dari halaman www.bolabob.com

Persib Bandung yang kita tahu memiliki basis fans cukup banyak memang menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilik dana untuk mau menggelontorkan uangnya.

Selain itu terdapat klub lainnya yang memiliki finansial baik antara lain; PSS Sleman 24 sponsor, Bali United 24 sponsor, Persebaya Surabaya 9 sponsor, Madura United 9 sponsor, Persela 8 sponsor, sumber: www.liputan6.com.

Banyaknya sponsor tersebut, semakin membuktikan bahwa industri sepakbola di tanah air semakin berkembang. Tapi disisi lain penerimaan dana sponsorship juga harus memperhatikan aspek yuridis. 

Dana sponsorship yang bersumber dari situs judi pada prinsipnya menyalahi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

apa itu situs judi?

Dunia perjudian rupanya mengikuti perkembangan teknologi saat ini. judi sekarang ini tidak lagi dilakukan di suatu tempat (rumah judi) atau memainkan permainan yang langsung bertatap muka. 

Kini, Anda bisa memasang taruhan melalui situs judi, caranya cukup gambang. anda cukup mendaftarkan diri atau registrasi pada situs yang menyediakan layanan judi. contoh situs judi yang paling banyak digemari saat ini:

M88 sponsorhip klub sepakbola Liga Inggris Bournemouth musim 2020.

Betway sponsorship klub sepakbola Liga Inggris West Ham United musim 2020

Sportpesa sponsorship klub sepakbola Liga Inggris Everton 2020

Tidak dijelaskan lebih lanjut, anda pecinta Liga Inggris tentunya sering melihat logo situs judi dimaksud tercantum pada jersey klub sepakbola diatas, mengingat situs judi kenamaan tersebut sudah lama melintang di dunia industri sepakbola Liga Inggris. memang secara aturan, Inggris masih memperbolehkan klub menerima dana sponsorship dari situs judi dengan ketentuan dan syarat yang diatur didalam ketentuan undang-undang perjudian yang berlaku di negera tersebut. 

Sedangkan di Indonesia, perbuatan judi  dalam arti umum adalah hal yang dilarang oleh ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Oleh karena itu, situs judi yang menjadi wadah atau tempat melakukan perbuatan judi otomatis dilarang keberadaannya.

Selain KUHP, ketentuan Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang  Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi elektronik secara tegas menyatakan bahwa situs judi terlarang keberadaannya yakni:

Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan perjudian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak 1 miliar

Lalu bagaimana nasib klub sepakbola Tira Persikabo yang terlanjur mencantumkan logo situs judi pada jerseynya?

Tidak mau melanggar aturan, PT. Liga Indonesia Baru dengan tegas menyatakan bahwa situs judi tidak boleh menjadi sponsorhip klub sepakbola, pernyataan itu tertuang didalam Surat PT.LIB Nomor: 103/LIB/II/2020 perihal "Penegasan Implementasi Peraturan Nasional Terkait Sponsor Industri Olahraga" yang ditandatangani oleh Direktur Utama LIB Cucu Soemantri.

Berbeda dengan situs judi, bahwa penayangan iklan dan promosi produk rokok telah diatur didalam ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Namun tetap saja bidang olahraga tidak menjadi perhatian didalam ketentuan ini.

Hal ini dapat dibuktikan bahwa tidak satupun Pasal yang mengatur bahwa iklan atau promosi produk rokok dilarang dicantumkan pada kegiatan keolahragaan. 

Terkait dengan situs judi juga mengalami nasib yang sama, walaupun perbuatan judi dan penayangan informasi tentang judi diatur didalam ketentuan KUHP dan UU ITE, namun keterlibatan situs judi didalam kegiatan keolahragaan tidak diatur lebih lanjut.

Memang sudah ada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pendanaan Keolahragaan sebagai peraturan pelaksana dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, tapi PP Pendanaan Keolahragaan dimaksud hanya mengatur hal yang diperbolehkan dalam penerimaan sumber pendanaan keolahragaan yakni:

• Kegiatan sponsorhip keolahragaan;
• hibah baik dari dalam maupun luar negeri;
• penggalangan dana;
• kompensasi alih status dan transfer olahragawan;
• uang pembinaan dari olahragawan profesional;
• kerjasama yang saling menguntungkan;
• sumbangan lain yang tidak mengikat; dan
• sumber lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selain sumber tersebut diatas, pendanaan keolahragaan dapat juga bersumber dari industri olahraga yang meliputi antara lain:

• tiket penyelenggaraan pertandingan/kompetisi;
• penyewaan prasarana olahraga;
• jual beli produk sarana olahraga;
• sport labelling;
• iklan;
• hak siar olahraga;
• promosi, eksebisi, dan festival olahraga;
• keagenan; dan
• layanan informasi dan konsultasi keolahragaan.

Namun berdasarkan penelurusan kami, didalam PP pendanaan keolahragaan dimaksud tidak terdapat satu pasalpun yang mengatur pelarangan situs judi menjadi sponsorship sebuah klub olahraga dan/atau kegiatan olahraga lainnya.

Kesimpulan:

Pemerintah selaku regulator harus memberikan kepastian hukum kepada pemangku kepentingan keolahragaan antara lain: federasi, klub, induk organisasi cabang olahraga, KOI, KONI, BOPI dan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah agar keberadaan situs judi yang menjadi sponsorship sebuah klub sepakbola dan/atau kegiatan keolahragaan lainnya itu dilarang secara tegas melalui ketentuan peraturan perundang-undangan.

Unduh Dasar Hukum:

1. Undang Undang No 3 Tahun 2005

2. Undang-Undang No 11 Tahun 2008

3. PP No 18 Tahun 2007

4. PP No 109 Tahun 2012

Share :